Istilah
eksekutif diterapkan agak bebas. Tidak ada garis batas yang jelas yang
memisahkan eksekutif dari manajer lain. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi
manajer pada tingkat atas dari hirerarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan.
Pengaruh ini diperoleh dengan terlibat dalam perencanaan strategis dan menetapkan
kebijakan perusahaan. Selain itu kita dapat memperoleh pandangan tambahan
mengenai apa saja yang dilakukan eksekutif dengan memeriksa kontribusi yang dibuat
oleh tiga ahli teori manajemen : Henri Fayol , Henry Mintzberg , John Kotter.
10.1Apa yang
Dilakukan Eksekutif
Istilah
eksekutif diterapkan agak bebas. Tidak ada garis batas yang jelas yang
memisahkan eksekutif dari manajer lain. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi
manajer pada tingkat atas dari hirerarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan.
Pengaruh ini diperoleh dengan terlibat dalam perencanaan strategis dan menetapkan
kebijakan perusahaan. Selain itu kita dapat memperoleh pandangan tambahan
mengenai apa saja yang dilakukan eksekutif dengan memeriksa kontribusi yang dibuat
oleh tiga ahli teori manajemen : Henri Fayol , Henry Mintzberg , John Kotter.
Fungsi
– fungsi Manajemen Fayol
Henri Fayol percaya bahwa semua manajer
melakukan fungsi – fungsi manajemen yang sama merencanakan , mengorganisasikan
, menyusun staf , mengarahkan dan mengendalikan. Yang diyakini secara luas
adalah bahwa perencanaan sangat ditekankan pada tingkat eksekutif , sementara
fungsi – fungsi lain lebih penting bagi kinerja di tingkat – tingkat yang lebih
rendah.
Peran
– Peran Manajerial Mintzberg
Henry meyakini bahwa
semua manajer melakukan semua peran , tetapi orientasinya berbeda untuk tiap
tingkatan.Salah satu peran keputusan adalah perunding (negotiator). Mintzberg menemukan dalam penelitiannya
mengenai CEO bahwa mereka tidak menghabiskan jumlah waktu yang sama dalam
melaksanakan peran – peran keputusan. Mereka berkonsentrasi membuat perbaikan –
perbaikan jangka panjang dan entrepreneurial bagi perusahaan dan menanggapi
gangguan yang tidak diperkirakan, sementara menyerahkan pengalokasian sumber
daya dan negosiasi kepada manajer tingkat bawah.
Agenda
dan Jaringan Kantor
Profesor John P. Kotter dari Harvard
meyakini bahwa para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mereka dengan
mengikuti strategi tiga tahap. Pertama , mereka menetapkan agenda tujuan
yang harus dicapai perusahaan.Agenda jangka panjang cenderung berupa perkiraan,
seperti gagasan umum mengenai jenis produk yang harus dijual perusahaan dalam
limaatau sepuluh tahun dari sekarang. Agenda jangka pendek lebih spesifik, seperti
pangsa pasar yang harus dicapai oleh tiap produk perusahaan saat ini.
Kedua, eksekutif membangun jaringan .Ini bukanlah jaringan computer
tetapi hubungan kerjasama diantara orang c- orang yang harus menyelesaikan
agenda tersebut. Ketiga , eksekutif bekerja untuk menetapkan lingkungan norma
dan nilai yang tepat sehinggapara anggota jaringan dapat bekerja mencapai
agenda itu.
10.2Bagaimana
Eksekutif Berpikir ?
Profesor Daniel J. Isenberg dari Harvard meneliti proses
berpikir lebih dari
selusin eksekutif selama dua tahun
untuk mendapatkan pandangan mengenai apa yang dipikirkan eksekutif dan bagaimana
mereka menerapkan pikiran mereka. Apa
yang dipikirkan Eksekutif Eksekutif
berpikir mengenai dua kelompok umum masalah bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan
dan bagaimana menangani sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum.
Dalam
hal memikirkan mengenai cara membuat sesuatu dilaksanakan, eksekutif lebih
memerhatikan hal – hal organisasional dan pribadi dalam mendapatkan bawahan
untuk memecahkan suatu masalah daripada apa pemecahan spesifik itu nantinya. Proses
Berpikir saat memecahkan Masalah Seorang eksekutif sering melompat dari
definisi masalah ke penerapan solusi dan kemudian kembali ke evaluasi
alternative.
Eksekutif
memang membuat keputusan rasional, tetapi keputusan tersebut mungkin tidak
selalu merupakan hasil dari mengikuti serangkaian langkah – langkah yang
terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama. Isenberg yakin bahwa
eksekutif menggunakan intuisi pada tiap langkah dari proses pemecahan masalah.
Intuisi mungkin memainkan peranan yang lebih penting pada tingkat eksekutif daripada
di tingkat lain karena sifat masalah yang tidak terstruktur dan juga luasnya
pengalaman eksekutif yang dapat diterapkan.
10.3Kebutuhan
Informasi Eksekutif yang Unik
Sama
seperti eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses
berpikir yang unik, mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik.
Terdapat sejumlah penelitian mengenai penggunaan informasi oleh eksekutif ,
kita akan membahas tiga. Dua yang pertama
berkaitan dengan system informasi keseluruhan milik eksekutif. Yang ketiga berfokus pada penggunaan computer.
Penelitian Mintzberg Mintzberg adalah orang pertama yang melakukan penelitian
formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif.
Ia
mengidentifikasikan lima kegiatan dasar membentuk waktu CEO : tugas administrasi,
panggilan telepon, pertemuan tak terjadwal, dan kunjungan. Mintzberg tidak
secara khusus memasukan output computer dalam penelitiannya, menggabungkan
semua media tertulis dalam kategori dokumen. Ia menekankan peran system
informal yang menkomunikasikan informasi lisan , dan menyimpulkan, “Tampaknya lebih
penting bagi manajer untuk mendapatkan informasinya secara tepat dan efisien
daripada mendapatkannya secara formal.” Penelitian Jones dan MCLeod Pengarang
buku ini bekerja sama dengan Prof. Jack W. Jones dari Texas Christian
University, melihat kebutuhan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai sumber –
sumber dan media informasi eksekutif daripada yang telah dilaporkan oleh mintzberg.
Kami melakukan penelitian mengenai arus informasi masuk dari lima eksekutif.
10.4Saran –
Saran untuk Memperbaiki System Informasi Eksekutif
Sistem
Informasi Eksekutif Orang pasti merasakan bahwa computer merupakan sumber daya
informasi bagi eksekutif yang belum tergarap. Eksekutif harus mengambil langkah
– langkah untuk meningkatkan peran computer dalam system informasi mereka.
Tetapi dalam melakukan hal itu, eksekutif harus juga berusaha meningkatkan
komponen –komponen nonkomputer. Suatu program empat langkah untuk mencapai
tujuan. Diiktisarkan dibawah ini :
- Mencatat Transaksi – Transaksi Informasi yang masuk.
Data dapat dimasukkan ke dalam
database, dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkaneksekutif untuk menjawab
penelitian Jones dan MCLeod yang berhubungan dengan system mereka.
- Merangsang Sumber – Sumber Bernilai Tinggi.
Dengan teridentifikasinya sumber-
sumber bernilai tinggi , eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan
komunikasi sumber – sumber tersebut.
- Memanfaatkan Peluang.
Jika sepotong informasi yang baik
dating , eksekutif harus meraihnya. Menyesuaikan Sistem pada perorangan. Seperti
yang ditunjukkan pada penelitian Jones dan MCLeod, tiap eksekutif memiliki gaya
pengupulan informasi yang unik. Apa yang baik bagi seorang eksekutif mungkin
tidak berhasil
bagi yang lain.
- Memanfaatkan Tekhnologi.
Eksekutif umumnya berpikiran terbuka
berkenaan system mereka akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
10.5 Sistem Informasi
Eksekutif
Sistem informasi merupakan satu kesatuan
unsur (manusia dan peralatan)
yang
bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai
pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya. Eksekutifmerupakan
pelaksana/yang bertindak untuk melaksanakan suatu system informasi. Contoh,
direktur, kepala–kepala bagian, presiden atau gubernur bagian.
Jika
tidak ada Sistem Informasi Eksekutif dan hanya ada sistem informasi
fungsional,
manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem-subsistem
fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi
suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan
eksekutif dari tugas tersebut.
Executive Information System (EIS)
disebut juga sebagai Executive Support
System
(ESS) atau Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan
informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah,
pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang
sifatnya strategis.Sistem informasi eksekutif merupakan suatu bagian yang
menyediakan informasi bagi eksekuif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka
panjang dan Berorientasi pada kesejahteraan perusahaan.
Berikut ini beberapa pandangan tentang
apa yang harus dilakukan oleh Eksekutif :
- Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
- Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
- Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi
Eksekutif
adalah Merupakan suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan,
informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian dan
memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari
eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal
dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi.
Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem
mendukung keputusan (DSS).
10.6 Keputusan Penerapan EIS ( Executive
Information System )
Untuk menerapkan EIS berbasis komputer,
ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:
- Perlukah kita mengembangkan EIS? J
Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan sistem
yang ada sekarang.
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan
tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada
masing-masing perusahaan).
- Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai (prewritten personal productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif? J
Jika ada , gunakan peralatan lunak
tersebut
Jika tidak, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya
dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak
- Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai?
Jika ya, perangkat lunak tersebut
dibeli;
jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan
perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software).
Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :
a) Contoh Perangkat lunak produktivitas
perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang
untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet
elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek. Perangkat lunak EIS siap
pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
b) Contoh S/W awal EIS yang dirancang
untuk mainframe adalah Pilot Executive Software, Inc.dari Boston dan Comshore,
Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk PC sudah banyak ada.
10.7 Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan EIS (Executive Information System)
Para eksekutif membangun EIS atas dasar
konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep
dalam
EIS yaitu factor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception dan model mental.
- Critical Success Factor (CSF)
Dengan EIS memungkinkan eksekutif
memantau seberapa baik perusahaan berjalan
dalam
hal tujuan dan factor-faktor penentu keberhasilan. Faktor-faktor ini dalam
setiap perusahaaanberbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan
Contoh
:
Industri
kendaraan bermotor, CSF yang diyakini : model, jaringan dealer yang efisien dan
pengendalian biaya manufaktur yang kuat.
Industri
asuransi jiwa, CSF yang diyakini : pengembangan personil manajemen agen,
pengendalian personil administrative dan inovasi dalam menciptakan
produk-produk asuransi.
- Management By Exception (MBE)
Diterapkan dengan cara membandingkan
kinerja anggaran dan pelaksanaan aktualnya.
Perbandingan
antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi
dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
Pie Chart menyajikan komposisi kinerja actual , table menyajikan perbandingan
aktula terhadap anggaran. Software EIS dapat secara otomatis mengidentifikasi
‘exception’ agar diperhatikan eksekutif.
- Mental Models
Peran utama EIS adalah membuat sari
dari data dan informasi yangvolumenya besar
untuk
meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut penempatan informasi
(information compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental
dari operasi perusahaan.Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian
dan perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk
mengembalikan pelaksanaannya.
Tahun
1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni
“memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami
fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan
pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti
(proxy).”
Rockart
dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
- Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.
- Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
- Staf jasa informasi yang sesuai; tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan system itu.
- Teknologi informasi yang sesuai; H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
- Manajemen data; data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down – dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.
- Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis; EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
- Manajemen atas penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tanggal tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
- Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem; jika manajemen tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang sama.
10.8 Kecenderungan EIS di Masa Depan
1) Penggunaan EIS pada perusahaan besar
menjadi umum.
2) Software EIS dengan harga lebih murah
makin dibutuhkan.
3) SIM dan DSS masa depan akan menjadi
seperti EIS saat ini.
4) Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak
usaha yang dilakukan agar user menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak
SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer
pada tingkat yang lebih rendah.
5) Eksekutif akan mempertahankan komputer
secara perspektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar