Jumat, 14 November 2014

Sistem Informasi Manajemen


tahun 1960-an, ketika itu sebagian besar perusahaan mengalami kesulitan penerapan komputer. Para manajer akhirnya sadar bahwa dalam SIA tidak tersedia informasi manajemen. kendala awal pada saat pembentukan SIM adalah para manajer kurang mengerti komputer. SIM terbentuk dari kerjasama antara manajer dan spesialis informasi. berikut adalah penjelasan lebih mendetail.
    
 I.            Pendahuluan, apakah SIM?
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan Umum
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
  • Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  • Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa


Bagian

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
  • Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
  • Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan informasi tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu akademi/sekolah/perguruan.
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
  • Sistem informasi personalia (personal information systems).
  • Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
  • Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
  • Sistem informasi analisis software
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems).
  • Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
     II.            Konsep Subsistem Informasi Organisasi
Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda. Untuk itu Berikut ini kami akan menjelsakan bagaimana alur pembentukan subsistem, yaitu:

1.      Factoring (Pengunsuran)
• Dalampembentukansubsistem, pertamakali harus mengetahui konsep sebuah sistem(yang terdiridaribanyaksubsistem)
• Hal tsb menuntut perancangnya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan
• Tapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci oleh karena itu sistem dibagi atau diuraikan atas subsistem
• Batasan (boundary) dan interface disetiap sub sistem ditelaah secara cermat untuk menjamin bahwa hubungan semua subsistem adalah keseluruhan.
• Contoh factoring yaitu:Sebuah pengolahan informasi. Sistem yang ditelaah adalah sistem informasi. Tetaapi ada terlalu banyak detil didalam sistem untuk dipelajari Seluruhnya sekaligus secara cermat. Oleh karena itu digunakan Pengunsuran (Factoring) menjadi sub sistem seperti:
a. Sistem informasi dibagi atas subsistem(Penjualan, Personalia dan DaftarGaji, Persediaan barang)
b. Setiap subsistem dibagi atas subsubsistem lagi, yaitu:
- penyesuaian file daftar gaji personalia
- laporan-laporanpersonalia
- daftar gaji harian
- daftar gaji bulanan
- lap. Daftar gaji untuk manajemen
c. Bila tugasnya (perancang) adalah: merancang dan memprogram sistem baru, maka subsistem daftar gaji harian dapat diunsurkan menjadi modul-modul pengolahan seperti:
- edit masukan
- perhitungan pembayaran kotor
- perhitungan pemotongan & pembayaranbersih
- pencatatan daftar gaji
- penyiapan pengendalian Audit

2.      Simplifikasi (Penyederhanaan)
• Setiap subsistem berintegrasi dengan yang lainnya dengan sebuah interface disebut jalinan antar personil yang berbeda pekerjaan dan bagian
• Interface berpotensi untuk berkomunikasi antar subsistem dan setiap interface mengandung sebuah jalur komunikasi.
• Oleh karena sistem terdiri dari sangat banyak subsistem, maka ada simplifikasi interface dan komunikasi antar sistem (subsistem-subsistem).
• Contoh: Rumus banyaknya jalinan= 1/2n(n-1) dimana n = banyaknya sub sistem dalam sebuah sistem. Misalkan saja 4 subsistem dalam sebuah sistem, maka banyaknya jalinan = ½*4*(4-1) = 6
• Cluster (gugus)
- tentukan subsistem berintegrasi dengan yang lainnya. Kemudian dibuatkan jalur interface dalam gugus database.
- jalurinterface dari gugus database sebuah subsistem ke gugus database subsistem lainnya.
- Sebuahdatabase mengadakan interface dengan program komunikasi data ini melalui interface DBMS

Jadi penggugusan subsistem hanya untuk simplifikasi atau menyederhan akan polainterface (program-program mengakses atau menggunakan) database antar subsistem.

3.      Decoupling (pemisahan)
• Metode inidigunakan agar tidak menggunakan analisis interaksi yang tetap. Seperti: 2 subsistem yang berhubungan erat membutuhkan koordinasi yang sangatketat.
Contoh: sub sistem persediaan (bahanbaku) dan sub sistem produksi.
• Bahan baku tiba dipabrik langsung diproduksi. Penyerahan bahan baku harus diatur waktunya dengan tepat. Gunanya untuk:
- menghindari penundaan dalam produksi
- terlalu cepatnya datang bahan baku
- tempat penyimpanan dan tenaga pengolahan
Hal ini membuat operasi produksi (intiusaha) yang dijalankan tidak bebas atau nyaman.
• Sub sistem bahan baku dan sub sistem produksi harus dipisahkan agar sistem dapat beroperasi lebihn yaman, karena:
- Sistem(masing-masingsubsistem) dapat mengkomunikasikan lewat jalur interface untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat masukan dan keluaran.
- Adanya sub sistem bahan baku sebagai penyangga data (data buffer) bila terjadi proses produksi yang harus dikerjakan dadakan karena tingginya tingkat permintaan.
- Proses bahan baku / kualitas bahan baku dapat dikoordinir dikendalikan dengan cost relatif jauh lebih rendah dan kondisi / ciri-ciri sesuai yang kita inginkan.

4.      Pengendalian dalam sistem Umpan Balik
• Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.
• Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”.

Pengendalian Sistem (Control System)
• Feedback Control System (pengendalianumpanbalik)
• Feed Forward Control System (pengendalianumpanmaju)
• Preventive Control System (pengendalianpencegahan).

5.      Feedback Control System (pengendalian umpan balik)
Merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana ada perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaik imasukan sistem selanjutnya



Preventive Control System (sistem pengendalian pencegahan)
• Mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal
yang merugikan untuk masuk kedalam sistem.
• Contoh: sistem pengendalian intern (internal control), dimana penerapan
kebijaksanaan-kebijakan, metode-metode, dan prosedur-prosedur didalam sistem pengendalian intern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang mengganggumasukan, proses dan hasil dari sistem supaya sistem dapat beroperasi seperti yang diharapkan.

  III.            Perangkat Lunak Penulis Laporan
Perangkat lunak menghasilkan informasi-informasi penulis laporan. Perangkat lunak terdiri dari program-program yang menghasilkan dua jenis laporan, yaitu:
o   Laporan periodik =>laporan yang disiapkan sesuai jadwal, contoh berupa laporan analisis penjualan bulanan
o   Laporan khusus =>laporan yang disiapkan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, contohnya berupa laporan kecelakaan
Isi informasi dari laporan periodik dan khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management By Exception. Artinya pengolahan informasi membandingkan kinerja aktual dengan standart dan memberitahukan manajer jika kinerja menyimpang dari batas yang dapat diterima. Cara menyatukan Management By Exception dalam laporan, yaitu:
o   Menyiapkan Laporan hanya jika terjadi perkecualian
Ini merupakan tekhnik yang menyatu didalam model system umum, yang tiap entry dari data laporan adalah mengandung perkecualian.
o   Menggunakan Urutan Laporan Untuk Menyoroti Perkecualian
Catatan-catatan laporan dapat diurutkan menjadi urutan menaik atau menurun berdasarkan satu atau beberapa field kunci, sehingga menarik perhatian pemakai pada catatan tertentu.
o   Mengelompokkan Perkecualian Bersama-sama
Laporan dapat dirancang sehingga manajer dapat mencari perkecualian pada area-area tertentu.
o   Menunjukkan Varians dari Normal
Kegiatan actual dibandingkan dengan rencana kegiatan dan perbedaannya ditampilkan sebagai varians.
  IV.             Pembuatan Model Matematika
Pengertian Model dan Pemodelan Matematika
·         Model matematika dari suatu masalah adalah rumusan masalah dalam bentuk persamaan atau fungsi matematika.
·         Pemodelan matematika dari suatu masalah adalah langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh dan memanfaatkan persamaan atau fungsi matematika dari suatu masalah.

Model Matematika dari suatu masalah adalah ibarat peta suatu wilayah
Syarat utama Model yang baik
·         Representatif  : model mewakili dengan benar sesuatu yang diwakili, makin mewakili, model makin kompleks.
·         Dapat difahami/dimanfaatkan : model yang dibuat harus dapat dimanfaatkan (dapat diselesaikan secara matematis), makin sederhana makin mudah diselesaikan.

Jenis model matematika
·         Model Deterministik : apabila fungsi yang diperoleh merupakan fungsi yang merupakan hubungan sempurna dari berapa peubah. Tidak mengandung komponen acak(kesalahan) y=f(x1,x2,…,xn)
·         Model Skotastik : apabila fungsi yang diperoleh merupakan fungsi bukan merupakan hubungan sempurna dari peubah. Ditandai dengan adanya komponen acak atau komponen kesalahan (e). y=f(x1,x2,…,xn)+e

Langkah-langkah pemodelan
·         Penentuan model
ü  Menentukan/mengidentifikasi peubah.
ü  Menentukan parameter yang menjadi kepentingan.
ü  Menentukan jenis dan distribusi hubungan antara parameter dan peubah serta
·         Mengestimasi parameter
ü  Menghitung nilai parameter-parameter secara analitik maupun numeric.
ü  Implementasi dalam Komputer
·         Menarik kesimpulan/ melakukan uji inferensi
ü  Signifikan atau tidak, besaran kesalahan,interval dari hasil yang diperoleh?
·         Melakukan uji kecocokan (goodness of fit) atau mengadakan diagnistik model



Uji kecocokan ini biasanya dilakukan pada sisa (residu)
·         Model simulasi statik dikenal juga dengan nama Simulasi Monte Carlo yang merepresentasikan sebuah sistem pada suatu waktu tertentu. Sebagai contoh, ingin dismulasikan jumlah pelanggan yang membeli suatu produk di sebuah toko berdasarkan data historis yang berdistribusi eksponensial. Kemudian dibangkitkan bilangan random untuk menunjukkan jumlah pelanggan yang dibangkitkan sesuai posisi interval distribusinya. Model simulasi dinamik merepresentasikan sistem dari waktu ke waktu, misal, simulasi sebuah bank dalam rentang jam kerja tertentu. Namun harus diperhatikan bahwa model simulasi dinamis dalam pengertian ini berbeda dengan model simulasi sistem dinamis (dynamic system). Simulasi sistem dinamis akan dijelaskan dalam tulisan lainnya.
·         Model simulasi deterministik adalah model simulasi yang tidak memiliki variable random dalam inputnya. Sebagai contoh, simulasi kedatangan pasien seorang dokter praktek yang telah diatur jadwal pelayanannya. Model simulasi stokastik adalah model simulasi yang memiliki satu atau beberapa variabel random dalam inputnya. Random input ini akan menghasilkan output yang random pula. Simulasi layanan teller bank adalah salah satu contoh model simulasi stokastik.
·         Model simulasi diskrit adalah model simulasi yang status variabelnya berubah secara diskrit pada satu waktu tertentu. Contohnya, simulasi layanan teller bank, dimana jumlah pelanggan yang menunggu/antri berubah secara diskrit dari waktu ke waktu. Model simulasi kontinu adalah model simulasi yang status variabel berubah secara kontinu dari waktu ke waktu. Simulasi permukaan air bendungan adalah contoh simulasi kontinu.

    V.            Simulasi
Simulation adalah suatu tindakan menggunakan model dan terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen-elemen data skenario.

Skenario Model
Istilah sekenario digunakan untuk menjelaskan kondisi yang memepengaruhi simulasi. Elemen-elemen data yang menetapkan scenario disebut elemen-elemen data skenario.

Variabel Keputusan
Nilai-nilai input yang manajer masukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variable keputusan.



Teknik Simulasi
Manajer biasanya melaksanakan model optisimasi hanya satu kali; hasilnya adalah solusi terbaikdengan scenario dan variable keputusan tertentu. Namun hanya suboptisimasi perlu dilaksanakan berulang-ulang, mencari kombinasi variable keputusan yang menciptakan hasil yang memuaskan.

Format Output Simulasi
Merupakan suatu praktek yang baik untuk menyertsakan elemen-elemen scenario dan variable-variabel keputusan pada layer atau halaman yang sama dengan output.

  VI.            Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
  1. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
  2. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
  1. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain
  2. Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
  1. Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
  2. Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.


Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.

VII.            SIM Dan Pertimbangan Faktor Manusia
Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan computer dipandang sebagai pertimbangan factor manusia (human factors consideration).

Rasa Takut sebagai Dasar Pertimbangan Faktor Manusia. Banyak pegawai yang bereaksi keras ketika perusahaan mulai menggunakan teknologi komputer, alasannya karena takut privasi mereka dilanggar. Padahal komputer digunakan untuk kepentingan kemajuan kelompok atau perusahaan

.Manajemen perusahaan dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan  mengambil empat langkah berikut :
o   Menggunakan computer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job enhancement) dengan memberikan pada computer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemempuan mereka.
o   Menggunakan komunikasi formal untuk membuat para pegawai terus menyadarimaksud perusahaan.
o   Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai, spesialis informasi dan manajemen.
o   Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan.



VIII.            Menempatkan SIM Dalam Perspektif
Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem ini.

Sumber:
http://tamrinarea.blogspot.com/2011/12/siklus-akuntansi.html


Tidak ada komentar:

terima kasih atas kunjungan anda :]
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info