sistem informasi pemasaran termasuk bagian dari sistem informasi fungsional yang berarti Sisitem Informasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang pada suatu perusahaan.
1.
Struktur
organisasi fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu bentuk organisasi yang di
dalamnya terdapat hubungan yang tidak terlalu menekankan kepada hirarkhi
structural akan tetapi lebih banyak didasarkan kepada sifat dan jenis fungsi
yang perlu dijalankan. Sesungguhnya bentuk ini tidak pernah mencapai tingkat
popularitas yang tinggi meskipun ia umum dipergunakan oleh
organisasi-organisasi tertentu seerti took serba ada dan lain-lain organisasi
yang sejenis.
A.
Kebaikan-kebaikan
Organisasi Fungsional
Adapun
kebaikan-kebaikan bentuk ini antara lain adalah :
1.
Spesialisasi
para karyawan dapat dipergunakan semaksimal mungkin.
2.
Solidaritas
antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sejens pada umumnya tinggi.
3.
Moral
serta disiplin kerja para karyawan yang menjalankan fungsi yang sejenis pada
umumnya tinggi.
4.
Koordinasi
antara orang-orang menjalankan satu fungsi mudah dilaksanakan.
B.
Kelemahan
Organisasi Fungsional
Bentuk ini mempunyai
kelemahan-kelemahan tertentu seperti :
1.
Adanya
kecenderungan bagi para karyawan untuk terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang kegiatan tertentu sehingga sering sukar untuk mengadakan tour of duty dan tour of area tanpa melalui pendidikan dan latihan yang intensif
terlebih dahulu.
2.
Orang0orang
yang bergerak dalam satu bidang tertentu cenderung untuk mementingkan fungsinya
saja sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan dan oleh
karenanya sukar untuk menggerakkan organisasi sebgai satu total system.
C.
Ciri-ciri
Organisasi Fungsional
Ciri-ciri organisasi
fungsional adalah sebagai berikut :
1.
Organisasi
kecil
2.
Di
dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
3.
Spesialisasi
dalam pelaksanaan tugas
4.
Target
yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.
Pengawasan
dilakukan secara ketat
6.
Tidak
menjamin adanya kesatuan perintah
7.
Hemat
waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama
2.
Sistem
informasi fungsional
Sistem Informasi Fungsional dalah Sisitem Informasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang pada suatu perusahaan.
System Informasi Fungsional terbagi menjadi :
1.
Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem
Informasi Akuntansi adalah Sistem Informasi yang berfungsi unuk merekam dan
melakukan transaksi bisbis aliran dana perusahaan. Bertugas mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisis, dan dikomunikasikan dalam bentuk
laporan. Berorientasi data dari pada historis. Penggunaan informasi adalah
pihak dalam (manajemen) dan pihak liar yang berkepentingan.
Ø Pemrosesan
transksi pada SIA antara lain adalah :
·
Transaksi mempunyai nilai ekonomis
·
Digunakan untuk melakukan kegiatan
operasional, membuat arsip yang up-to-date, mencerminkan aktifitas organisasi.
Ø Tipe
transaksi dasarnya antara lain penjualan produk jasa.
Ø Pemrosesan
Informasi pasa SIA antara lain :
·
Untum mengambil keputusan
·
Sebagian output pemrosesan informasi
sudah disediakan oleh pemrosesan transaksi.
Ø Tugas
dari SIA adalah :
·
Pengumpul data
·
Manipuasi data
·
Manajemen data
·
Pengendalian
·
Penyiapan dokumen
Ø Karakteristik
dari SIA adalah :
·
Melaksanakan tugas
·
Berpegang pada prosedur yang relative
standar
·
Menangani data secara rinci
·
Berfokus pada historis
·
Menyediakan informasi penyelesaian
masalah minimal
Ø Pemakai
SIA antara lain adalah :
·
Semua level orgaisasi (internal)
·
Investor kreditur (external)
2. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan mencakup
semua transaksi keuangan dan control terhadap sumber dana keuangan. Bertugas
menympaikan informasi kepada individu kelompok, baik dalam atau luar tentang
masalah keuangan perusahaan. Informasi yang disampaikan dalam bentuk laporan
periodic, laporan khusus, dan saran dari system pakar. Data keuangannya berasal
dari internal maupun external.
Ø Subsistem
SIK antara lain adalah :
·
Intelejen
Mengidentifikasi sumber-sumber terbaik
bagi keuangan dan pemegang saham dan masyarakat keuangan.
·
Audit
Memeriksa menganalisi catatan keuangan
yang ada dalam perusahaan untuk menguji kebenarannya.
·
Subsistem KA
·
Peramalan dan perencanaan
Melakukan evaluasi terhadap kinerja
keuangan proyeksi dalam bisnis.
·
Manajemen data
Mengolah asset dengan manfaat tinggi
dan resiko kecil.
·
Pengendalian
Melakukan evaluasi atas dampak keuangan
terhadap pengeluaran modal. Mengendalikan anggaran dana tiap tahun.
3. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem
Informasi Manufaktur mendukung perencanaan, control, penyelesaian masalah yang
berhubungan dengan kegiatan produksi. Digunakan untuk mendukung fungsi
produksi.
Ø SIM
sebagai system fisik :
·
Aplikasi control mesin
·
CAD
Rancangan produk yang dimanufaktur
·
CAM
Mesin produksi khusus yang dikendalikan
oleh computer
·
Robotic
Alat yang bekerja otomatis untuk
melaksanakan tugas.
Ø SIM
sebagai system informasi
·
ROP system
Mendasarkan keputusan pembelian pada
titik pemesanan kembali (reorder point)
·
MRP
Merencanakan kebutuhan berbagai bahan
baku yang diperlukan. Menganalisa penjadwalan produksi dan kebutuhan maksimal
(jumlah), waktu yang diperlukan (tanggal)
·
MRP II
MRP yang diaplikasikan untuk seluruh
manufaktur
·
JIT
Pendekatan yang menjaga arus bahan baku
agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur barang agar bias sampai tepat
waktu.
Ø Model
SIM sebagai subsistem input :
·
Informasi akuntansi
·
Rekayasa industry
·
Intelejen manufaktur
Ø Model
SIM sebagai subsistem output ;
·
Modulasi
·
Persediaan
·
Kualitas
·
Biaya
4. Sistem Informasi Pemasaram
Menyediakan informasi untuk
menyelesaikan kegiatan perusahaan.
5. Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia
Menyediakan informasi sehubungan
dengan SDM di perusahaan.
3.
Prinsip-prinsip
pemasaran
Banyak orang
berpikir mengenai pemasaran dalam arti yang sempit, seperti hanya mencakup
penjualan dan periklanaan. Namun, pakar mendefinisikannya sangat luas. Satu
definisi menyatakan bahwa pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan
organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan
dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan
penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
Pandangan ini
menunjukaan luasnya permasalahan yang harus dipecahkan oleh manajer pemasaran
demikian pula luasnya infoormasi yang diperlukan untuk memecahkan
masalah-masalah itu.
Bauran
Pemasaran
Manajer
pemasaran memiliki bergam sumber daya untuk dikaryakan. Tujuannya adalah
mengembangkann strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi pemasaran barang,
jasa dan gagasan perusahaan.
Strategi
pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk,
promosi, tempat, dan harga (product,
promotion, place, and price). Semua itu dikenal sebagai 4 P. Produk (product) adalah apa yang dibeli
oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat
berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan. Promosi (promotion) berhubungan dengan
semua cara yang mendorong penjualan produk, ternasuk periklanan dan penjualan
langsung. Tempat (place)
berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan
melalui saluran distribusi. Harga (price)
terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh
pelanggan untuk produk itu.
4.
Evolusi
konsep sistem informasi pemasaran
Pada tahun 1966,
Professor Philip Kotler dari Northwest University menggunakan istilah pemasaran
yang berfungsi untuk menjelaskan sesuatu yang baru dalam pemasaran yang
berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi pemasaran. Dia
mengemukakan tiga jenis informasi pemasaran, yaitu:
a.
Pemasaran Intelligence,
berupa informasi dari lingkungan yang mengalir ke perusahaan
b.
Internal Pemasaran Information, berupa informasi
yang dikumpulkan di dalam perusahaan
c.
Pemasaran Communications,
berupa informasi yang mengalir dari perrusahaan ke lingkungan
Kotler
mengungkapkan bahwa maksud dukungan keputusan dari nerve center: “... keputusan
pemasaran yang kompleks, seperti penurunan harga, merevisi wilayah penjualan,
atau meningkatkan tingkat pembiiayaan iklan, dapat dievaluasi sebelumnya atau
dievaluasi sesudahnya dengan melakukan analisis data yang ada secara ilmiah.” Walaupun
Kotler tidak menggunakan nama sistem informasi pemasaran, namun yang
dimaksudkannya adalah sistem ini.
Jadi dapat
didefinisikan sistem informasi pemasaransebagai sistem berdasarkan komputer
yang bekerja bersama dengan sistem informasi fungsional yang lain untuk
mendukung manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan
pemasaran produk perusahaan. Ada dua elemen dalam definisi tersebut yang
menjadi point pokok. Yang pertama, semua sistem informasi fungsional harus
berkerja secara bersama-sama, dan yang kedua, dikungan pemecahan masalah tidak
terbatas hanya untuk manajer pemasaran.
Selama periode
1967-1974, tidak kurang dali lima modal sistem informasi pemasaran dijelaskan
dalam literatur. Brien dan Stafford
merupakan bagian dari pembuat model pertama, dengan mendasarkan rancangan pada
4P dan menekankan pengembangan program pemasaran strategis. King dan Cleland menekankan
perencanaan strategis, sementara Kotler,
Montgomery dan Urban, serta Crissy dan Mossman menekankan dukungan keputusan.
Berbagai upaya permodelan ini dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga
1970-an, memberikan landasan teoritis yang kuat untuk sistem informasi
fungsional selanjutnya di semua area.
5.
Model
sistem informasi pemasaran
Semua keputusan
yang dibuat oleh manajer pemasaran berkaitan dengan satu unsur campuran atau
lebih. Karena unsur tersebut dapat dengan baik mengkategorikan keputusan
pemasaran, maka mereka dapat digunakan pula untuk mengkategorikan aktivitas
sistem informasi pemasaran secara baik. Tiap bagian atau subsistem dari sistem
informasi pemasaran dapat mendukung kelompok keputusan tertentu. Inilah cara
yang dilakukan Brien dan Stafford.
Model untuk
sistem informasi pemasaran merupakan kombinasi subsistem input dan output yang
dihubungkan dengan database.
Subsistem
Input
Sistem
informasi akuntansi mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran perusahaan. Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan
informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem
penelitian pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran
untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen, dan meningkatkan efisiensi
pemasaran.
Database
Data yang
digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa data dalam database
adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area
fungsional lain.
Subsistem
Output
Tiap
subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian
dari bauran. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk
perusahaan. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan
distribusi perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang
kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga
membantu manajer membuat keputusan harga. Selain itu, ada subsistem kelima, subsistem
bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi
yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut. Contoh
informasi yang disediakan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah peramalan
penjualan (sales forecast), yang
mempertimbangkan interksi seluruh unsur-unsur bauran itu.
Tiap
subsistem output terdiri dari program-program di dalam koleksi perangkat lunak.
Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapat informasi dalam bentuk
laporan periodik dan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik,
dan saran sistem pakar.
6.
Bagaimana
manajer menggunakan sistem informasi pemasaran
Penelitian
pada perusahaan Fortune 500 memberikan suatu gambaran yang baik tentang cara
raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai lat pemasaran. Dalam
menerapkan seluruh materi sistem informasi pemasaran, dapat dilihat bahwa
manajer pemasaran menggunakan sistem informasi pemasaran, dan membuat tindak
lanjut sampai sejauh mana bauran itu diterima oleh konsumen.
Para manajer
lain dalam perusahaan juga menggunakan sistem informasi pemasaran. Intelijen
persaingan menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan eksekutif terlibat
alam penentuan harga. Tabel 1 mengidentifikasikan berbagai subsistem yang
mungkin paling menarik manajer tertentu.
Tabel 1. Para Pemakai Sistem
Informasi Pemasaran
Pemakai
|
Subsistem
|
||||
Produk
|
Tempat
|
Promosi
|
Harga
|
Panduan Terintegrasi
|
|
Wakil
presiden
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
direktur pemasaran
|
|||||
Eksekutif
lain
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
Manaajer
merek
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
Manajer
penjualan
|
X
|
x
|
|||
Manajer
periklanan
|
X
|
x
|
|||
Manajer
riset pemasaran
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
Manajer
perencanaan produk
|
x
|
||||
Manajer
distribusi fisik
|
x
|
||||
Manajer
lain
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
Kuisioner Untuk Menentukan Kebutuhan
Informasi Pemasaran
Sistem
informasi pemasaran suatu perusahaan haruslah mewakili persilangan antara apa
yang menurut manajer adalah kebutuhan mereka, apa yang benar-benar dibutuhkan
manajer, dan apa yang secara ekonomis layak dibutuhkan. Langklah yang paling
tepat adalah penunjukan komite sistem informasi pemasaran internal. Komite ini
akan mewawancarai secara silang para eksekutif pemasaran manajer produk,
manajer penjualan, tenaga penjualan, dan lain-lain untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan. Serangkaian pertanyaan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Jenis
keputusan apa yang sering kali haru diambil?
2.
Jenis
informasi apa yang anda butuhkan untuk menunjang keputusan tersebut?
3.
Jenis
informasi apa yang sering kali anda peroleh?
4.
Jenis studi
spesial apa yang anda minta secara periodik?
5.
Jenis
informasi apa yang anda ingin peroleh namun tidak anda dapatkan pada saat itu?
6.
Informasi
apa yang anda inginkan setiap hari? Setiap minggu? Setiap bulan? Setiap tahun?
7.
Majalah dan
laporan perdagangan apa yang ingin anda lihat yang mampu mengarahkan anda ke
basis reguler?
8.
Topik
spesifik apa yang ingin selalu diberitakan kepada anda?
9.
Jenis
program analisis data apa yang ingin anda lihat dan harus tersedia?
10.
Apa yang
menurut anda empat hal yang paling berpengaruh untuk terjadinya perbaikan yang
dapat dilakukan dalam sistem informasi pemasaran saat ini?
Daftar
Pustaka
·
Kotler, P.
1993. Manajemen Pemasaran (Analisis, perencanaan, implementasi, pengendalian).
Fak. Ekonomi UI, Jakarta.
·
Kotler, P.
2004. Manajemen Pemasaran (Marketing Management). Indeks, Jakarta.
·
McLeod, R. Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Prenhallindo,
Jakarta.
·
Sofjan, A. 2007. Manajemen Pemasaran. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
·
Stanton, W. J. 1989. Prinsip Pemasaran. Erlangga,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar