Jumat, 26 September 2014

PENGEMBANGAN SISTEM


Tugas Sistem Informasi Manajemen, materi pertemuan ke-4

Pengembangan Sistem
A.      Pendekatan sistem
Pada tahun 1910, John Dewey seorang professor filosofi di Colombia University mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1.       Mengenali kontroversi
2.       Menimbang klaim alternative
3.       Membentuk penilaian
Dewey tidak menggunakan istilah pendekatan sistem, tetapi ia menyadari sifat berurutan dari pemecahan masalah dimulai dengan suatu permasalahan, mempertimbangkan bermacam cara memecahkannya, dan memilih soliusi yang tampaknya paling baik.
                Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan computer dikenal sebagai pendekatan sistem.  Pendekatan sistem adalah serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Serangkaian langkah-langkah:
Usaha persiapan
Langkah 1 – Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
Langkah 2 – Mengenal sistem lingkungan
Langkah 3 – Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan
Usaha definisi
Langkah 4 – Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Langkah 5 – Menganalisis bagian-bagian Sistem dalam Suatu Urutan Tertentu
Usaha pemecahan
Langkah 6 – Mengidentifikasi berbagai alternative solusi
Langkah 7 – Mengevaluasi berbagai alternative solusi
Langkah 8 – Memilih solusi terbaik (analisis, penilaian, tawar menawar)
Langkah 9 – Menerapkan solusi
Langkah 10 – Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif


B.      Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC : System Development Life Cycle) tradisional

Tahap perencanaan
1.       Menyadari masalah
2.       Mengidentifikasi masalah
3.       Menentukan tujuan sistem
4.       Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
5.       Membuat studi kelayakan
6.       Mempersiapkan usulan penelitian sistem
7.       Menyetujui atau menolak penelitian proyek
8.       Menetapkan mekanisme pengendalian
Tahap analisis
1.       Mengumumkan penelitian sistem
2.       Mengorganisasikan tim proyek
3.       Mendefinisikan kebutuhan informasi
4.       Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5.       Menyiapkan usulan rancangan
6.       Menyetujui atau menolak rancangan proyek
Tahap rancangan
1.       Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
2.       Mengidentifikasikan berbagai alternative konfigurasi sistem
3.       Mengevaluasi berbagai alternative konfigurasi sistem
4.       Memilih konfigurasi yang terbaik
5.       Menyiapkan usulan penerapan
6.       Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Tahap penerapan
1.       Merencanakan penerapan
2.       Mengumumkan penerapan
3.       Mendapatkan sumber daya perangkat keras
4.       Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
5.       Menyiapkan database
6.       Menyiapkan fasilitas fisik
7.       Mendidik peserta dan pemakai
8.       Menyiapkan usulan cutover
9.       Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru
10.   Masuk ke sistem baru
Tahap penggunaan
1.       Menggunakan sistem
2.       Audit sistem
3.       Memelihara sistem
4.       Menyiapkan usulan rekayasa ulang
5.       Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

C.      Prototyping
Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototype disebut dengan prototyping. Jenis-jenis prototype, yaitu:
                Prototype jenis 1 – Sesungguhnya akan menjadi sistem operasional:
1.       Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
2.       Mengembangkan prototype
3.       Menentukan apakah prototype dapat diterima
4.       Menggunakan prototype
Prototype jenis 2 – Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional:
1.       Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
2.       Mengembangkan prototype
3.       Menentukan apakah prototype dapat diterima
4.       Mengkodekan sistem operasional
5.       Menguji sistem operasional
6.       Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7.       Menggunakan sistem operasional
                                               
D.      Pengembangan aplikasi cepat (RAD : Rapid Application development)
                Pengembangan aplikasi cepat atau RAD (Rapid Application development) istilah ini mengacu pada suatu pengembangan siklus hidup yang dimaksudkan untuk memproduksi sistem dengan cepat tanpa mengorbankan mutunya. RAD adalah kumpilan strategi,metodelogi,& alat terintegrasi yangb terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang di sebut rekayasa. Rekayasa informasi adalah nama yang di berikan martin kepada keseluruhan pendekatan pengembangan sistemnya.



Unsur-Unsur Penting RAD
                RAD membutuhkan 4 unsur penting yaitu:
a.       Manajemen
Manajemen, khususnya manajemen puncak hendaknya menjadi penguji coba yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal yang dengan cepat mempelajari bagaimana cara menggunakan metodelogi baru
b.      Orang
Anggota dari tim khusus adalah para ahli dalam metodelogi & alat yang di butuhkan untuk melakukan tugas khusus mereka masing-masing.
c.       Metodelogi
Metodelogi dasar RAD adalah siklus hidup RAD
d.      Alat-alat
Terdiri atas bahasa-bahasa generasi ke-4 & alat-alat rekayasa piranti lunak dengan bantuan computer yang memfasilitasi prototyping & penciptaan kode.


E.       Menempatkan SDLC tradisional, prototyping, dan RAD dalam prespektif
Tiga metodelogi ini merupakan cara-cara yang di anjurkan dalam  menerapkan sistem berbasis computer. SDLC tradisional merupakan metodelogi tertua & akan terus menjadi dasar sebagian besar kerja pengembangan sistem. Prototyping juga merupakan metodelogi yang telah cukup mapan & akan terus digunakan bagi proyek-proyek yang kebutuhan pemakainya masih sulit di definisikan. RAD telah memperoleh banyak dukungan sejak kelahirannya di awal tahun 1990an & mungkin menjadi metodeogi utama bagi perancangan & penerapan di masa depan. Saat ini banyak perusahaan memperbaiki sistem-sistem yang menggunakan teknologi computer yang telah usang. Upaya untuk memanfaatkan teknologi yang terbaru ini di kenal dengan istilah BPR. Prototyping & RAD dapat digunakan dalam suatu proyek BPR untuk memenuhi kebutuhan pemakai secara responsive

F.       Pembuatan keputusan
                Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (decision making) yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternative solusi pemecahan masalah. Keputusan di definisikan sebagai tindakan pilihan & sering kali perlu untuk mengambil banyak keptusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.


Jenis Keputusan
a)      Keputusan terprogram bersifat repetitive & rutin dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu  de novo (baru) setiap kali terjadi.
b)      Keputusan tidak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur & penuh kosnekuensi



Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Menurut Simon
1.       Kegiatan intelegent : mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu di perbaiki
2.       Kegiatan merancang : menemukan,mengembangkan & menganalisis berbagai alternative tindakan yang mungkin.
3.       Kegiatan memilih : memilih 1 rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia
4.       Kegiatan menelaah : menilai pilihan-pilihan yang lalu


G.     Membangun konsep
Dengan pemahaman dasar konsep pemecahan masalah ini, maka dapat digambarkan bagaimana konsep ini diterapkan dalam sistem pendukung keputusan, yaitu:
1.       Mengumpulkan elemen proses pemecahan masalah
2.       Memilih solusi terbaik (analisis, penilaian, penawaran)
3.        Membedakan permasalahan dengan gejala
4.       Memahami struktur permasalahan
5.       Memilih jenis keputusan

H.     Model pendukung pengambilan keputusan (DSS: Decision Support System)
Konsep DSS (Model Pendukung Pengambilan Keputusan)
Gorry & SCOTT Morton awalnya menggunakan istilah DSS hanya untuk aplikasi computer dimasa depan. Selanjutnya istilah tersebut di terapkan pada semua aplikasi computer yang di kasihkan untuk dukungan keputusan baik sekarang maupun masa depan.
Jenis-jenis DSS menurut Alterdari tingkat kerumitan sistem pemecahan masalah dari yang memberikan dukungan paling sedikit hingga sangat mendukung, yaitu:
1.       Mengambil elemen-elemen informasi
2.       Menganalisis seluruh file
3.       Menyiapkan laporan dari berbagai file
4.       Memperkirakan akibat keputusan
5.       Mengusulkan keputusan
6.       Membuat keputusan

Tujuan DSS menurut Peter GW Keen bekerja sama dengan scott Morton mereka percaya bahwa DSS harus :
a.       Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
b.      Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
c.       Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

I.        Kecerdasan buatan dan sistem pakar
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah kegiatan memberikan pada mesin seperti pada computer kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap erdas jika itu diamati pada manusia. AI menggambarkan aplikasi computer tercanggih yang mencoba menyerupai beberapa jenis penalaran manusia.
          Selain sistem pakar, AI mencangkup kerja dalam area berikut :
a)      Jaringan syaraf
b)      Sistem presensi persepsi
c)       Belajar
d)      Robotic
e)      Perangkat keras AI
f)       Pemrosesan bahasa ilmiah


Sistem Pakar
                konsep sistem pakar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat ditangkap dalam penyimpanan komputer dan kemudian diterapkan oleh orang lain saat dibutuhkan. Model sistem pakar terdiri dari empat bagian utama, yaitu:
1.       User Interface-Memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar
2.       Knowledge Base-menyimpanakumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan
3.       Inference Engine-Menyediakan kemampuan penalaran yang menafsirkan isi knowledge base

4.       Development Engine-Untuk menciptakan sistem pakar


Sumber:
1. Mc Leod, Raymond & George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 8. PT Indeeks. jakarta. 2004
2.  Mc Leod, Raymond & George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. 2008

Tidak ada komentar:

terima kasih atas kunjungan anda :]
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info